0

    Imapa News,  Yayasan Bina Teruna Bumi Cenderawasih (Binterbusih) kembali merangkul mahasiswa se-Jawa Barat dan mahasiswa  kota study Jakarta  untuk pelatihan Kepemimpinan Tingkat Dasar (LKTD) dan pelatihan Kepemimpinan Tingkat Lanjutan (LKTL) selama  lima hari, mulai Kamis 5 September hingga Senin 9 September 2013, di Wisma Retret Susteran Ambarawa. 

      Namun demikan hari pelaksanaan pelatihan di mundur selama satu minggu lagi. Ketika peserta pelatihan anggota Imapa menghubungi kepada Humas, katanya  panitia pelaksana  belum begitu bisa melayani dan memberikan pelatihan dengan baik di tanggal satuan bulan september ini.  

     Pemunduruan tanggal pelaksanaan ini, membenarakan oleh Wakil Ketua IMAPA “Yuliana Fatie”, dia mengatakan benar ada, tanggal pelaksanaan sudah dimundurkan di minggu ketiga di bulan yang sama. Untuk kepastian hari dan tanggal pelaksana, katanya selama tiga hari, mulai dari 18 September hingga Jumat 20 September 2013, tempat yang sama di Wisma Retret Susteran Ambrawa. Ini adalah informasi yang kami terima dari pelaksana kegiatan, tuturnya pada hari  Kamis, (5/9), melalui obrolan jejaring facebook.
    Lanjut dengan kekurangan peserta “sementara sesuai daftar nama yang kami pegang untuk peserta  pendidikan pelatihan, hanya Paguyuban IPMANAPANDODE yang belum ada sama sekali. Empat paguyuban yang lain sudah ada utusan atau perwakilan dalam palatihan ini.

      Ketika kami humas IMAPA menghubungi Wakil Ketua Paguyuban IPMANAPANDODE “Sem Nawipa “mengatakan pelatihan kali ini secara ikatan kami tidak bisa memberikan izin dan mengeluarkan surat dalam bentuk apapun kepada anggota kami untuk mengikuti pelatihan kepemimpinan ini.

      Alasan : kami sudah baca surat yang telah kirim kepada badan pengurus Imapa. Pasti disana mengisi formulir biodata yang mana membawah nama Kabupaten atau daerah tertentu. Ex seperti Nabire, Paniai, Dogiyai dan Dogiyai. Dengan alasan itu kami tidak menerima sepenuh hati.

       Kalau pelatihan dengan tujuan memberdayakan indeks pembangunan manusia (IPM) untuk persiapan kepemimpinan orang asli Papua kami menerima. Dengan niat baik pemimpin Yayasan Binterbusih itu  kami berterimakasih. Namun membawah nama daerah tertentu kami menolak keras. (tuturnya melalui handphone).

      Kami adalah orang asli Papua, Yayasan Binterbusih bergerak dibawah PT.Freeport yang mana memanfatkan mengatasnamakan 7 suku di Papua. Membangun orang Papua membangun yang benar karena kami dijajah  diatas kekayaan kami. 

Oleh : Geitogo Gobai

Posting Komentar

 
Top