Imapa News, Radio Republik Indonesia (RRI), Kabupaten
Bogor kembali mengundang ivent mereka untuk
mengisi acaranya dalam bentuk membawahkan tarian adat Papua. Informasi yang kami terima (8-09-2013) melalui handphone dari panitia pelaksana ivent.
Sebenarnya acara dilaksanakan tanggal 11 September lalu. Namun kami pengurus Imapa meniadakan undangan
tersebut. Beberapa alasan peniadaan yakni hari dan tanggal bersamaan
anggota kami bertanding sepak bola piala Brimob Cup X di Bogor.
Hal – hal lain perlu mempertimbangkan adalah
terlambat masuk surat undangan dikirimnya, lagi pula minggu kedua bulan September, ada beberapa kegiatan akan kami laksanakan seperti undangan dari binterbusi, dan olahraga.
Lain hal lagi, banyak anggota kami sedang mengurusin orang sakit dan mengunjungi dirumah sakit. Selain, banyak dari anggota kita juga masih berliburan di Papua. Kekurangan tenaga/ tenaga
terpencar inilah membuat kegiatan dari RRI Bogor tidak responsnya.
Humas Imapa meminta tanggapan terkait pembatalan
kegiatan pada Sekjen Imapa Wempi Wakerkwa mengatakan, sebagian kami
yang masih ada sekarang ini belum pernah tergabung di dalam seni
tarian ini. Saya kira melihat kondisi ini lebih baik dibatalkan saja.
Kata dia lagi, sekitar 1 tahun tarkhir ini kami
belum punya pelatih. Setelah pelatih pertama Sintia Korwa pindah kota Study kami
kehilangan tenaga pendidik khusus untuk tarian adat Papua versi mahasiswa ini.
(tuturnya).
Lanjut dia lagi : kami mencoba mencari siapa yang
sosok menggantikan tempat yang masih kosong ini. Semoga program budaya Papuani tetap melestarikan, membangkitkaan dalam wadah ini.
Meninggalkan budaya, meninggalkan segala arah dalam
dunia kehidupan budaya. Maka pentingnnya kita lestarikan terus untuk generasi
berikutnya.
Oleh : Geitogo Gobai
Posting Komentar