0

kotopa.mix
Mendengar kata negeri di atas awan, tentunya orang akan banyak bertanya apa betul ada negeri diatas awan? Dan pastinya akan di lanjutkan dengan hayalan dan imajinasi bentuk dan keindahannya. Tidak ada diantara kita yang akan berimajinasi buruk bilah berhubungan dengan kata negeri diatas awan ini.

Waktu itu kira-kira pukul 12 siang tepatnya di asrama kamasan vi, seusai mendengar sedikit berita dari tv, bahwa di papua sedang muncul wabah atau perenggut nyawa. Seketika itu banyak firasat berontak ingin di ekspos ke permukaan dalam bentuk  yg dapat di lihat seperti desain, dan hasilnya jadilah image manipulasi seperti gambar diatas.

Gambar inipun di manipulasi berdasarkan perkiraan yang sudah terjadi, sedang terjadi dan akan terjadi. Menggambarkan ekspresi kesedihan, kekerasan dan keindahan serta kekayaan.
Maksud dari gambar ini adalah dahulu kita (Papua) hidup serbah ada, berkomunikasih dengan alam tanpa ada batasan,(punya pengetahuan yang jauh lebih) kemudian hal itu berubah secepat kilat. dan melalui perkembangan zaman ini pula hubungan kita dengan alam serta persfektif pemikiran kita di rubah lalu kita menjadi musuh atas alam kita sendiri (oleh sebabnya kita harus belajar lagi). kemudian berujung pada pemusnahan alam serta pemusnahan diri kita sendiri dan itupun berlanjut hingga kita semakin jauh bahkan hilang dari lingkungan tempat kita beraktivitas, lalu alam kita dan nyawa kita di ambil oleh kaum lain yang entah darimana datangnya (itu sudah terjadi).

Diatas tengkorak kepala kita akan muncul emas yang terus menerus mengalir (sedang terjadi). Dan emas diatas tengkorak ini menandakan bahwa efektifitas berfikir orang  papua yang diatas rata-rata tetapi tersembunyi/disembunyikan jauh di dasar alam fikirnya, entah. Bila hal ini di galih maka yang sesunguhnya kekilauan itu akan nampak ke permukaan lalu hal ini akan gempar di bicarakan di dunia.

Ini menandakan bahwa manusia Papua punya efektifitas berfikir yang sangat luarbiasa baiknya, hanya saja setiap diri kita belum memahami proses menggalih apa yang sudah di sembunyikan untuk dinampakan ke permukaan lagi agar kemilauannya dari cahaya tampak di mata penikmat.  
Untuk menggali kembali semua yang pernah ada di permukaan tentunya manusia Papua  harus mulai mengenali dirinya sendiri lebih awal lalu di setimbangkan dengan kenyataan sekarang dan mungkin masa lalu dan masa depan, lalu berdirilah karena sekarang saatnya kita terpancar dengan kemilauan yang sudah ada.

Dan itu semua berkaitan erat dengan dongen bahwa siapapun yang hidup di negeri diatas awan memiliki daya fikir dan indra ke-6 yang sangat peka. Dan itu yang saya maksud bahwa manusia Papua punya kelebihan.

Galih-galih-galih-galih dan galih lalu terpancarlah.


#Titipan Coretan

Posting Komentar

 
Top