Bogor News, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Puncak Papua (IPMPP) se- Jawa dan Bali menggelar musyawarah besar (MUBES) ke-I. Kegiatan MUBES berlangsung selama tiga hari tiga malam mulai dari tanggal 7 sampai 10 Agustus 2012, di tempat Villa
Green Megamendung Puncak Bogor.
Para peserta Musyawarah
Besar kurang lebih 200 orang. Para
peserta yang hadir dari 3 wilayah. Tiga
wilayah mencapai tuju kota study di se-Jawa dan Bali. Wilayah Jawa
Timur kota study Malang dan Surabaya,Wilayah Jawa Tengah yakni kota study salatiga, Kota study Jogjakarta
dan Kota study Semarang dan Wilayah Jawa Barat
yakni Kota study Jakarta, Kota study Bandung dan Kota study Bogor.
Sesuai kesepakatan dari seluruh mahasiswa asal Puncak Papua bahwa tuan rumah MUBES pertama di berikan kepercayaan kepada kota Study di Bogor. Kebersamaan mereka ikatan paguyuban kota study Bogor asal Mahasiswa Puncak Papua ini luar biasa. Jumlah anggota seluruhnya kurang lebih 30 orang mahasiswa. Tetapi spirit perjuangan untuk mensukseskan kegiatanya besar ini pula optimisme dalam persiapannya.
Ketua panitia Naginus Tabuni, mengatakan melalui MUBES ini mensyahkan ikatan IPMPP
secara sah dalam hukum dan aturan – aturan menurut buku panduan AD/ADRT.
Semoga kedepan ikatan berjalan
menuruti aturan yang ada. Kegiatan mubes
yang sedang berlangsung ini kami berfokus pada penyusunan buku Panduan AD/ADRT.
(tuturnya).
Thema “ Umum MUBES pertama “Dibentuk untuk memimpin menjadi
contoh”. Pembentukan IPMPP ini bertujuan adalah untuk mempersatuan anak mudah Kabupeten Puncak Papua menjadi satu. Melihat
dengan perkembangan jaman di daerah Papua penuh dengan berbagai kebohongan maka
kami sadar untuk membentuknya. Ketika
kami bersatu maka tidak ada yang
menggugatkannya dan membohonginya. Hal lain juga kami jadikan IPMPP tempat belajar
kepemimpinan, keberanian menuju agen
perubahan daerah. Ketika sumber daya
manusia (SDM) telah siap perubahan sebuah daerah,bangsa dan negara akan baik.
Dalam wawancana ketua Panitia dengan komunikasi IMAPA Bogor menceritakan
berbagai keluhan saat mempersiapkan kegiatan besar ini. Keluhan dalam hal
ekonomi. Berbagai proposal yang kami berikan pada beberapa pejabat, pemerintah daerah
terutama Pemerintahan Puncak Papua itu sendiri tetapi tidak ada respons ,
tanggapan dan pemabalasan terhadap surat proposal yang telah berikannya. Pada hal ,Pemerintah daerah
Kabupaten Puncak Papua telah
mengetahuinya surat proposal tersebut.
Tanggapan dari pemerintah setempat kondisi daerah keadaan tidak aman. Baik dalam pembangunan maunpun
kepemimpinannya. Maka pemerintah tidak menjamin membantu dalam hal apa pun baik sponsor dalam kegiatan
besar MUBES tesebut. (Imbunya Naginus Tabuni).
Sumber donatur tidak menjangkau melihat dengan kondisi daerah kota study
kami tetapi Kebersamaan kunci utama menuju kita bersatu akhirnya kami
laksanakan kegiatan besar ini.(tuturnya).
Tanggung jawab ini merupakan tanggung jawab moral dan pembelajaran tanggung jawab besar pula dalam menyelesaikan sebuah masalah. Kekompakan dan kebersamaan menuju kita utu dalam persoalan besar.
Oleh : Marinus G
Posting Komentar