sebagai Renungan saja
Berikut ini ulasan tiga petikan Injil Hari Paskah. Kisah-kisah kebangkitan itu disampaikan sebagai kesaksian orang yang percaya bahwa Tuhan telah bangkit. Bukan laporan mengenai bagaimana persisnya kebangkitan itu terjadi, dengan cara apa, kapan saatnya dan siapa-siapa yang pertama melihat peristiwa itu. Jalannya peristiwa akan tetap tersembunyi, hanya jejak-jejak peristiwa itu sajalah yang dapat dikenali. Namun demikian, ada pokok yang mendasari kepercayaan bahwa Yesus telah bangkit. Yang pertama ialah makam yang kosong - badannya tidak ada lagi di situ - dan yang kedua ialah keyakinan orang-orang yang terdekat bahwa ia tidak lagi berada di antara orang mati. Amat besar peran kesaksian orang-orang yang datang mencari dia yang tadinya wafat dan dimakamkan seperti disampaikan dalam Mrk 16:1-8 (Malam Paskah); Yoh 20:1-9 (Minggu Paskah pagi ); dan Luk 24:13-35 (Minggu Paskah sore).
INJIL MALAM PASKAH - Mrk 16:1-8
Pagi-pagi benar pada hari pertama setelah hari Sabat lewat, beberapa perempuan datang ke makam Yesus membawa wewangian. Mereka bertanya-tanya siapa akan membukakan batu penutup kubur agar mereka bisa masuk merawat jenazahnya. Tetapi sesampai di sana, mereka menemukan batu penutup makam sudah tergolek. Mereka tidak mendapati jenazah Yesus. Mereka hanya melihat "seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan" (Mrk 16:5).
Pagi-pagi benar pada hari pertama setelah hari Sabat lewat, beberapa perempuan datang ke makam Yesus membawa wewangian. Mereka bertanya-tanya siapa akan membukakan batu penutup kubur agar mereka bisa masuk merawat jenazahnya. Tetapi sesampai di sana, mereka menemukan batu penutup makam sudah tergolek. Mereka tidak mendapati jenazah Yesus. Mereka hanya melihat "seorang muda yang memakai jubah putih duduk di sebelah kanan" (Mrk 16:5).
Sebelum melangkah lebih jauh, baiklah ditengok kesaksian Injil-Injil lain.
Lukas menyebutkan "dua sosok" (Luk 24:1-4) yang pakaiannya
berkilau-kilauan yang menyapa para perempuan itu, "Mengapa kalian mencari
dia yang hidup di tempat orang mati. Ia tidak ada di sini, ia telah
bangkit!" (Luk 24:5-6). Mat 28:2-6 berbicara mengenai "seorang
malaikat" yang juga mengatakan bahwa Yesus telah bangkit. Injil Yohanes
samasekali tidak menyebutkannya. Juga ada perbedaan tentang siapa yang datang
ke kubur. Yoh 20:1 hanya menyebutkan Maria Magdalena. Lukas mencatat bahwa
mereka itu ialah Maria dari Magdala, Yohana, dan Maria ibu Yakobus (Luk 24:10).
Matius hanya menyebutkan dua perempuan, yaitu Maria Magdalena dan Maria
"yang lain" (Mat 28:1). Markus yang kita dengarkan hari ini menyebut
tiga perempuan, yakni Maria Magdalena, Maria ibu Yakobus, serta Salome ( Mrk
16:1).
Berapa sosok yang ditemui di makam, berapa orang perempuan pergi ke makam,
dan siapa mereka? Pembaca atau pendengar Injil tidak usah mencoba
merekonstruksi jalannya peristiwa seperti seorang detektif. Injil tidak
menyajikan laporan pandangan mata. Yang disampaikan ialah pengalaman batin yang
diturun temurunkan. Perbedaan yang ada di antara Injil tadi timbul dari
kekayaan pengalaman di pagi hari itu. Pengalaman tak selalu jelas (menyangkut
berapa orang melihat makam kosong, siapa, dst.), tetapi menentu (bahwa makam
memang kosong). Kita juga bisa ikut merasakan dan mendalami pengalaman mereka.
Siapa "orang muda" yang berjubah putih yang disebutkan dalam Mrk
16:5? Pembaca Markus boleh teringat akan kisah mengenai seorang muda yang dalam
Mrk 14:51-52 mengikuti peristiwa penangkapan Yesus dan malah ikut diringkus
tetapi berhasil lolos dengan melepaskan pakaiannya yang hanya sehelai itu.
Kembali ke kisah pengalaman ketiga perempuan di kubur Yesus. Mereka mendapati
juga "orang muda", kata Yunaninya ialah "neaniskos", sama
seperti yang ada dalam kisah sebelumnya. Mengapa disebut orang muda? Berarti
penginjil mau mengatakan tidak hanya ada orang. Tapi tahu ciri-cirinya. Ia
muda. Dalam kisah penangkapan, orang muda itu berpakaian "sehelai kain"
yang kemudian dilepaskannya, tapi kini orang muda di makam ini berpakaian
"jubah putih" yang tetap dikenakannya. Bagi orang Semit, pakaian
membuat orang dapat dikenali, dapat kelihatan. (Kalau lepas pakaian, maka tak
terlihat dan tak boleh dilihat.) Yang tadi ialah yang tak kelihatan lagi karena
telah melepaskan pakaiannya dan tak diketahui lagi pergi ke mana, tapi tetap
membuat pembaca berpikir. Ini cara Injil Markus berkata: tak penting lagi siapa
yang menceritakan kejadian-kejadian hingga di situ. Mulai saat itu ikutilah
sendiri Yesus yang barusan ditangkap dan perhatikan apa yang terjadi padanya.
Begitulah kita diajak mengikuti kisah sengsara Markus. Yang kini tampak kepada
para perempuan di makam itu tak terduga-duga dan mengejutkan. Orang muda yang
ini berjubah putih. Pakaian seperti ini panjangnya dari leher sampai tumit,
jadi seluruh sosoknya kelihatan serba putih. Dan ia berkata agar mereka tidak
usah takut, lalu menjelaskan bahwa Yesus dari Nazaret itu telah bangkit. Para
perempuan itu selanjutnya disuruh mengabarkan kepada para murid lain, khususnya
Petrus, bahwa Yesus telah mendahului mereka ke Galilea. Di sanalah mereka akan
melihat dia. Tokoh "orang muda" ini, seperti orang muda pada malam
penangkapan, tetap diliputi rahasia dan semakin menggugah rasa ingin tahu.
Itulah pengalaman mereka yang ada di ambang pertemuan dengan Yang Keramat.
Tetapi yang dikatakannya jelas, yakni Yesus telah bangkit. Yesus tidak ada di
antara orang mati lagi, ia sudah bangkit! Dan itulah yang mereka wartakan
kepada murid-murid lain.
Injil menghubungkan kesaksian paling awal tentang kebangkitan tadi dengan
penampakan Yesus kepada murid-muridnya nanti di Galilea. Kita tahu, di wilayah
utara itulah Yesus dari Nazaret mulai dikenal orang. Murid-murid diminta ke
sana untuk "melacak kembali" perkenalan mereka dengan dia yang dahulu
memanggil mereka di pinggir danau. Dia itu sama dengan yang kini telah bangkit.
Begitulah mereka akan menyadari bagaimana mereka dapat menimba kembali kekayaan
dari pengalaman dari hari ke hari bersama dengannya dulu. Juga bagi kita,
menemui dia yang bangkit itu sama dengan membaca kembali dan mendalami
pengalaman mengenal dia yang tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari di sekitar
kita. Inilah warta utama iman kebangkitan: pergilah ke tempat kalian mulai
berjumpa dengan dia dan di sana kalian akan melihat siapa dia sesungguhnya.
INJIL MINGGU PASKAH (PAGI) - Yoh 20:1-9
Menurut Injil Yohanes, pada hari perama minggu itu, pagi-pagi benar, Maria Magdalena datang ke makam Yesus. Ia melihat batu penutup telah diambil dari kubur. Segera ia berlari mendapatkan Petrus dan murid lain yakni "murid yang dikasihi" Yesus dan menyampaikan berita bahwa Yesus diambil orang dan tak diketahui di mana sekarang. Maka Petrus dan murid yang lain itu berlari ke makam. Murid yang lain tadi sampai terlebih dahulu, menjenguk ke dalam kubur dan melihat kain kafan terletak di tanah. Petrus juga datang, lalu masuk dan mendapati juga kafan terletak di tanah, tapi kain peluh terlihat di tempat lain. Kedua murid ini mendapati makam kosong. Kesimpulan pembaca Injil: dia sudah bangkit. Seandainya janazahnya cuma dipindahkan atau disembunyikan, mestinya kafan dan kain peluh tidak dilepas dan ditinggalkan di makam.
Menurut Injil Yohanes, pada hari perama minggu itu, pagi-pagi benar, Maria Magdalena datang ke makam Yesus. Ia melihat batu penutup telah diambil dari kubur. Segera ia berlari mendapatkan Petrus dan murid lain yakni "murid yang dikasihi" Yesus dan menyampaikan berita bahwa Yesus diambil orang dan tak diketahui di mana sekarang. Maka Petrus dan murid yang lain itu berlari ke makam. Murid yang lain tadi sampai terlebih dahulu, menjenguk ke dalam kubur dan melihat kain kafan terletak di tanah. Petrus juga datang, lalu masuk dan mendapati juga kafan terletak di tanah, tapi kain peluh terlihat di tempat lain. Kedua murid ini mendapati makam kosong. Kesimpulan pembaca Injil: dia sudah bangkit. Seandainya janazahnya cuma dipindahkan atau disembunyikan, mestinya kafan dan kain peluh tidak dilepas dan ditinggalkan di makam.
Murid yang lain, yang tadi ada di luar itu, menyusul masuk ke makam, dan
disebutkan, "ia melihatnya", maksudnya, ia melihat bekas-bekas Yesus
di situ, tapi kini sudah bangkit. Ditambahkan dalam ay. 8, "Dan ia
percaya." Pengalaman pembaca Injil Yohanes dulu masih bisa kita ikuti
pula. Ia akan pertama-tama menyimpulkan bahwa Yesus sudah bangkit dan baru
sejenak kemudian percaya, seperti murid yang lain tadi. Ini cara berkisah
Yohanes yang melibatkan pembaca. Ia membuat siapa saja yang mengikuti kisahnya
merasa seolah-olah ikut berlari ke makam, dan boleh jadi datang mendahului
Petrus dan bahkan murid yang dikasihi itu sendiri. Dan mendahului percaya Yesus
sudah bangkit!
Mari kita bandingkan dengan Injil Lukas. Dalam Luk 24:35 ketika dua murid
melaporkan kepada kesebelas murid di Yerusalem mengenai penampakan Yesus di
Emaus, mereka yang di Yerusalem itu juga menegaskan bahwa "Tuhan telah
bangkit dan menampakkan diri kepada Simon". Akan tetapi, Lukas tidak
menceritakan Petrus secara khusus mendapat penampakan Tuhan. Memang dalam 1Kor
15:5, Paulus menyebut bahwa Yesus menampakkan diri kepada Kefas, yaitu Petrus,
dan menyebutkan murid-murid lain. Namun demikian, apa yang dialami Petrus
sesungguhnya? Rupa-rupanya Lukas sengaja hanya menyebut Petrus "heran
memikir-mikirkan apa yang telah terjadi". Lukas mengajak pembaca ikut
serta dalam pengalaman Petrus mengenai "apa yang telah terjadi itu",
yakni Yesus tidak lagi berada di tempat orang mati dan hanya kain kafannya
masih di situ. Begitulah Petrus nanti juga sampai pada kesadaran bahwa Yesus
sudah bangkit.
INJIL MINGGU PASKAH (SORE) - Luk 24:13-35
Dalam konteks kisah kebangkitan Lukas (Luk 24:1-12), ditekankan pengalaman para perempuan di makam yang kosong yang teringat akan perkataan Yesus dahulu. Juga digambarkan pengalaman Petrus menemukan makna peristiwa ini seperti disinggung di atas. Dua jalan itu membawa mereka sampai pada keyakinan bahwa Yesus telah bangkit.
Dalam konteks kisah kebangkitan Lukas (Luk 24:1-12), ditekankan pengalaman para perempuan di makam yang kosong yang teringat akan perkataan Yesus dahulu. Juga digambarkan pengalaman Petrus menemukan makna peristiwa ini seperti disinggung di atas. Dua jalan itu membawa mereka sampai pada keyakinan bahwa Yesus telah bangkit.
Ada jalan lain, yakni penampakan, seperti yang dialami kedua murid yang
menuju Emaus yang diceritakan di dalam Luk 24:13-35. Kedua murid itu tidak
segera menyadari bahwa orang yang menyertai mereka dalam perjalanan ke Emaus
ialah Yesus yang telah bangkit. Bagi mereka, Yesus yang kelihatan sebagai
musafir itu menjelaskan kejadian-kejadian mengenai dirinya yang telah dikatakan
dalam Kitab Suci. Jadi, sepanjang perjalanan itu kedua murid tadi "membaca
kembali" warta Kitab Suci mengenai Yesus. Mereka tidak sadar bahwa Yesus
ada bersama mereka dan menolong mereka agar mengerti lebih dalam warta Kitab
Suci. Mata mereka baru terbuka ketika ia makan bersama mereka dan melakukan hal
yang sama seperti yang terjadi pada perjamuan terakhir. Akan tetapi, saat itu
juga Yesus lenyap. Yang tinggal ialah kesadaran bahwa ia kini hidup. Kesadaran
inilah yang membuat mereka bergegas mengabarkan kepada kesebelas murid di
Yerusalem dan orang-orang lain yang beserta mereka.
Satu hal lagi. Kedua murid yang berjalan ke Emaus itu disertai oleh dia yang
telah bangkit dalam ujud yang tidak segera mereka kenali. Perjumpaan dengan
orang yang tak dikenal, tapi dalam suasana dialog tadi menjadi jalan yang
setapak demi setapak membuat mereka siap mengenali siapa dia itu sesungguhnya.
Banyak perjumpaan yang memperkaya batin yang tak segera disadari. Biarkan dia
sendiri yang ada dalam pengalaman itu menunjukkan diri. Dan saat itu juga
mereka - kita juga - akan menyadari kenapa tadi "hati kita
berkobar-kobar...!" (ay. 32).
Selamat Paskah!
Sumber : Mirifica News
Sumber : Mirifica News
Posting Komentar