0

Paskah IMAPA 2013 "dengan bertemahkan "Kristus Yang Sulung dari Segala Yang Diciptakan". Mari terus merenungkan arti kebangkitan Yesus Kristus dari alam maut bersama bangkitkan wadah yang kita cintai ini.   

Perayaan PASKAH  2013 merayakan dengan cukup meria nuangsa IMAPA Bogor.  Perayaan  berlangsung di tempat asrama mahasiswa Papua (ASMAPA) Bogor. Dalam perayaannya memeriakan dengan cukup aman, nyaman, damai dari berbagai tantangan selama perayaan berlangsung.  Dalam  perayaan paskah  ini para team kerja mempersiapkan  berbagai kegiatan kerohanian untuk merenungkan bersama, merayakan bersama pada pesta kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus bagi umat manusia di dunia. 

 Perayaan berlangsung selama satu malam  mencakup beberapa ibadah sabda yakni Jumat Agung ( kematian Tuhan Yesus Kristus) di kayu salib, Ibadah Sabtu Suci, Ibadat  kebangkitan Yesus Kristus dan pula beberapa acara rohani merenungkan firman Tuhan. Semua kegiatan ini menamakan Ibada Pesta PASKAH IMAPA Bogor 2013.

Perayaan ibadah Jumat Agung merayakan dalam bentuk nontong bersama  sebuah film "tokoh sepanjang masa kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus". Perayaan Yesus membasuh kaki para murid - murid-nya merayakan dalam bentuk Ibadat malam Paskah. Perayaan kebangkitan Yesus Kristus bangkit dari alam maut merayakan dalam bentuk ibadah Fajar Pagi.   

Ada pun mengisi dengan beberapa kegiatan yakni cerdas cangkas, mencari telur Paskah, dan pula bakti sosial. Cerdas cangkas mengisi dengan berbagai pertanyaan  dan jawaban  mengutip dalam buku suci (ALKITAB) perjanjian baru dan lama, sejarah agama, para martir, serta pertanyaan memotivasi iman dan kepercayaan bagi  kita umat kristianinya. 
Bakti sosial dilaksanakan pada minggu Paskah di sore hari. Bakti sosial dalam bentuk sumbangan alat tulis, pakaian yang layak pakai, untuk menyumbangkan di sala -satu panti asuhan terletak di kota Bogor.

Panitia Pelaksana Paskah menyiapkan hadia Paskah berupa “piala dan hadia–hadia lainnya.  Penyiapan hadia ini bukanlah sebuah symbol hadia atau kenang–kenangan Paskah IMAPA 2013, namun lebih besar  makna dibalik mendapatkan hadiah.  

Proses mendapatkan piala cukup rumit juga, karena pengujiannya melalui cerdas cangkas yakni rangkuman/ringkasan rohaniah dalam alkitab. Rangkuman rohaniah  lebih mendekatkan kita dengan apa yang kita hayati, mengimani di setiap kita sebagai seorang kristen sejati sebagai pembinaan iman. Jangan sampai kita hanya mengenal fisiknya saja, tidak mengenal isinya. 

Mengutip makna lain, kita terus syukur bagi nama kemuliaan Tuhan Allah dalam segala hal, karena tantangan dalam kehidupan yang kita hadapi untuk mendapatkan hadiah dari Allah sendiri cukup besar pula. Contoh konkrit kita hidup dalam kehidupan sosial tak terlepas dari emosi, kedengkian, rasa amara dll.  Dengan demikian kita terus mencoba dari kebaikan, kerendahan hati, kedamaian sederhana dalam kehidupan dunia. 

Contoh sederhana lain, sebelum memulai acara cerdas cangkas panitia membagikan seluruh  peserta Paskah  kedalam tiga  kelompok besar. Ketiga kelompok tersebut, sala–satu kelompok untuk menjawab sebuah pertanyaan yang diuji oleh para penguji/ panitia, sebelum menjawab mereka bekerja sama yang baik melalui sumbangan ide, pikiran dan mufakat  bersama menjawab sebuah jawabann yang tepat.    
  
Maka, ketika kita merenungkan hadiah berupa piala bernilai nominal kecil ini memberikan makna  yang lebih besar dalam tubuh IMAPA Bogor  ini, karena kita tetap satu keluarga di tanah rantau ini, melalui wadah ini merangkul kita menjadi satu keluarga. Melihat semakin hari persatuan yang kita bina bersama, semakin hari semakin  terpuruk maka bangkitkan wadah ini atau matikan wadah ini ada di tangan kita semua.

Mengutip kata sambutan panitia Paskah mengatkan, panitia memutuskan hari kerja pembersihan  ruangan aula ASMAPA, semua anggota  tidak ada yang datang untuk membersihkannya. Informasi kegiatan yang kami sampaikan melalui handphone genggam pun tak membalasnya. Ini menandahkan keterpurukan, kehilangan wujud, maupun fisik  persatuan dan kesatuan yang kita miliki selama ini.

Adanya dalil yang membenarkan juga bahwa semua hanya karena berhalangan dengan akademik mereka, tetapi keterpurukan yang dimaksudkan adalah kurang adanya respons komunikasi antara panitia dan seluruh kerabatnya. 

      Bersyukur kepada Tuhan Allah, melalui anak sulung-nya Yesus Kristus yang jatu di kayu salib untuk tebus dosa – dosa umat manusia selalu mendoakan pada Tuha Allah dan selalu membimbing, melindungi selama proses persiapannya. Semuanya mengalir seperti air, diakhiri dengan doa penutup.

Editor : Gobai





Posting Komentar

 
Top