1
Tanggal (18 - Desember - 2011) setelah selesai masalah pengepungan dari anggota Polisi Umat Tuhan warga Papua Bogor dan sesuda acara perayaan  Natal bersama keluarga besar Papua Bogor kami  6 orang lanjut diskusi tentang tiga  topik besar yaitu politik, kesehatan, dan SDM   Papua 20 tahun mendatang.
    Awal diskusi tentang status Politik Papua kaca mata Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa Malanesia. Dalam tiga hari belakangan ini mulai dari tanggl 16 - 19 Desember  kami melihat dan membaca di media lokal,nasinal maupun Inernasional memuat tentang 4 Pemimpin Gereja di Papua telah menemui Presiden Indonesia, Soesilo Bambang Yoedhoyono guna membahas dan menyampaikan pokok-pokok pikiran mereka terhadap kondisi aktual Papua. Pertemuan yang diprakarsai oleh Persatuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) ini berlangsung selama dua jam pada Jumat (16/12) malam di Cikeas. 
Dalam moment tersebut diskusi kami lebih khusunya membicarakan tentang pengiriman  tentara organik dan non organik. Dalam diskusi tersebut perdebatan cukup panjang  yaitu pro dan kontra menjawab aspirasi yang disampaikan oleh keempat gembala tersebut . 
Pertama, ketika presiden Indonesia beserta menko polhukam Indonesia menjawab aspirasinya untuk menarik kembali tentara organik dari papua pun masih tanda tanya, karena sebentar lagi akan muncul tentara non organik.Antisiasi adalah Jangan-jangan jadikan kampanye besar - besaran terhadap dunia internasional untuk menjawab aspirasi dari keempat gembala tersebut. Keinginan masyarakat Papua masih memperjuangkan kemerdekaan Papua.
Kedua adalah ketika tentara OPS tumpas di tarik dari papua pun mereka akan kembali melalui jalur trasmigrasi. Kenyataan adalah penduduk pribumi papua semakin marjinal dan penduduk trasmigrasi semakin meninggi. Orang - orang transmigrasi tahun 70 an dan transmigrasi jaman 2000an beda. Melalui jalur trasmigrasi ini dalam jaman orde baru masalah  status papua ditingkat internasional maka indonesia mengirimkan tentara melalui jalur non organik.
Pelanggaran HAM tanggal 19 - Oktober 2011 saat deklarasi kami tidak mengetahui berapa pasukan yang diturunkan  tentara organik tidak bisa terdeteksi. Ketika deklarasi masayarakat Papua III pengepungan dari anggota polisi terhadap peserta deklarasi. Pada waktu itu masyarakat sipil melarikan di hutan  belantara untuk perlindungannya tetap saja dapat tembak karena kami tidak bisa mendeteksi pasukan Non Organik diturunkan dibalik pasukan Organik.
Pendapat - pendapat lain mengemukakan bahwa mengapa tidak semua  pimpinan gereja - gereja papua tidak ikut terlibat dalam aksi kali ini menyampaikan  aspirasinya. Mewakili empat gereja suda ikut  pertemuan dengan presiden sedangkan
gereja katolik, dan Islam Papua tidak ikut. 
Padahal semua agama membela kemanusiaan. Pantauan kaca mata tim diskusi mahasiswa Bogor Dialog Papua Damai pencetusnya rohaniwan katolik Dr. Neles Tebay pr. Apakah rohaniwan papua benar - benar membelah kemanusiaan ataukah ada paham egoisme dalam agama meninggi sehingga dengan tidak menghargai agama - agama yang ada di Papua. 
Pendapat lain lagi kami tidak percaya dan dipertanykan kembali kehadiran keempat gembala Tuhan  rapat dengan presiden Republik Indonesia. Sorotan dari kacamata kami adalah Lambang nama gereja yang mereka wakili di belakang nama gereja ada kata Indonesia spereti persekutuan Gereja - gereja Indonesia (PGI)  dan Papua seperti Gereja Kemah Injil Papua dan Gereja Baptis papua. Muncullah pertanyaan bagi kami kelompok diskusi apakah mewakili orang papua untuk mempertahnkan indonesia ataukah orang papua keluar dari papua padahal di papua ini ada tiga agama yang pernah ada kristen protestan papua, kristen katolik papua dan minoritas muslim di bagian fak - fak.
Pendapat lain lagi percaya ketika agama yang ada di bumi ini membelah kemanusian tetapi kami kawatir adalah lambang  agamanya  dibelakangnnya ada indonesia jangan sampai mempermainkan dalammnya. Jelas bahwa agama baptis papua dan gereja kemah injil papua adalah gereja yang menolak penjajahan di papua. Kami yakin apa yang kami diskusi  tidak seperti apa yang keempat gembalah pikirkan dan mereka berkarya untuk misi kemanusia.

Lain hal, diskusi kami adalah pelanggaran HAM di tanah Papua. Kami semua sudah tahu bahwa papua suda termasuk daerah pelanggran HAM terberat dari tahun 1961 sampai  bulan Desember 2011. 
 Disini kami diskusi tentang respons dari pihak Internasional terutama Amerika Serikat. Dalam satu dekade ini mengapa pejabat amerika serikat respon dengan Pelanggraan HAM. Ada beberapa solusi yang kami dapat adalah penduduk papua semakin menurun akibat Pembantaian, teror, genosida  dibumi papua. Pada tahun 2000 aksi besar - besaran yang di lakukan oleh orang papua adalah perjuangan papua merdeka di lakukan melalui Zona Damai. 
Ketika dunia mengetahui bahwa Organisasi Papua Merdeka adalah organisasi yang  berjuang tanpa senjata. Dari kelompok peduli kemanusiaan melaporkan pelanggrana HAM di papua kepada dunia Internasional percaya karena larangan masuk Wartawan Internasional di bumih Papua.
Pendapat lain ialah Indonesia beli pesawat milik Inggris tidak jadi. Inggris tahu bahwa indonesia pernah melakukan genosida terhadap masyarakat TIMOR LESTE  kalau kami jual pesawat ini hal sama genosida dialami oleh masyarakat  Papua . Karena benar bahwa tanggal 13 - Desember 2011 terjadi serangan udara di Paniai mengakibatkan 18 orang meninggal dunia.
Perbandingan perjuangan Papua masih belum sampai tingkat Internasional karena legitimasi negara indonesia disebut separatisme di Papua. Kalau masalah Papua di tingkat internasional maka Tuan Theiy Hiyo Eluway yang ditembak salah - satu pelanggran HAM terberat karena masalah Ini menimbulkan dua Negera papua dan Indonesia. 
Kesimpulan diskusi tentang pelanggran HAM kami simpulkan bahwa terimakasih kepada Pihak Internasional terutama pejabat Amerika serikat walupun setengah menyuarakan untuk Papua Merdeka dan juga lobi - lobi diplomatik kami orang papua masih minim terhadap pihak Amerika serikat dan internasional  tentang pelanggran HAM bagi papua.  Indonesia ada dalam tekanan dari luar negeri dan hati - hati bahasa pancingan atau jadi tim merah Putih. Ingat dalam sejarah Indonesia orang papua belum ada yang memperjuangkan demi indonesia. Jadi dari tahun 2011 masalah Papua termasuk masalah Internasional maka indonesia stop sebut separatisme di tanah papua.
Kehilangan penduduk Orang Papua lain adalah melalui penyakit modern AIDS. Penyakit racun yang lain lagi buatan kimia dalam makanan.Akhirnya meninggal dan meniggal terus.
           Diskusi lain adalah Masalah etnis.Masalah etnis ini ada seorang mencertikan tentang kisa Aborijin di Australia dan Kisah Israel . Benua Australia di kuasai oleh kulit putih sampai saat ini. Belum pernah memaafkan manipulasi sejarah sampai saat ini. Kisah perjungan Israel sama seperti nasib bangsa papua. Pada masa penjajahan manusia di bunuha ahkirnya suku asli menjadi pengungsian dan dua belas suku di bagi - bagi keseluruh penjuruh dunia ( dalam alkitab) pada hal mereka mengunggsi di negara tetangga karena takut genosida. Akhirnya perjuangan Israel tahun 1949 menjadi negara merdeka secara politik. Ketika mengungsi mereka mempersiapkan sumber daya manusia. Sesuda merdeka mereka deteksi gen apakah benar - benar kedua belas suku yang ada di israel atau tidak. Pada jaman modern ini  israel juga termasuk  negara terkenal teknologi  dunia.
         Kami disini disimpulkan bahwa generasi muda papua membutuhkan Sumber Daya Manusia. Seketika tiba - tibah  Roh Allah Berkarja dan memberikan ijin bagi papua merdeka maka kami nanti akan krisis Sumber Daya Manusia papua. Maka kawan - kawan sahabat muda papua semuanya generasi penerus bangsa kita tahu bahwa kami dibantai, kami ditindas kami, dianiaya maka, tetapi tetap pada posisinya jangan terpengaruhi dengan politik. Saya membutuhkan saudara anda mebuthkan saya kita saling bergandeng tangan untuk papua kedepan dan besiap - siaplah mulai dari sekarang  kami dari semua sisi.
Oleh : Marinus Gobai


Posting Komentar

  1. Sebuah cerita refleksi yg cukup, walaupun wktu singkat tersebut blm mengakomodir smua dinamika terkait sejarah, ideologi, nasionalisme Papua maupun langkah aksi dan bgmn strategi perjuangn yg terukur. Walaupun tlh kita kethui bbrphal, dan kesimpulnnya adalh perlunya SDM Papua yg berkualitas yg siap bersaing diera globalisasi.

    BalasHapus

 
Top