Teragedi Gor di Nabire 14 Juli -25 Agustus sudah empat
puluh hari empat puluh malam terlihat adanya pembiaran dan terlupakan tragedi
ini. Namun kami tetap protes keras
karena sudah tidak ada solusi akhir penyelesian masalah.
Kordinator aksi penyalaan lilin
kemanusiaan 40 hari “Jhon Waker” mengatakan
40 hari setelah kejadian tragedi luar biasa GOR Kota Lama Nabire, 14
Juli 2013 yang di indikasi merupakan
scenario untuk menciptakan konflik antar sesama orang Papua tidak menunjukan
adanya penyelesaian yang lebih mendalam dan dapat memberikan rasa adil kepada
18 keluarga korban.
Lanjut dia, aparat keamanan menetapkan
15 orang panitia pelaksana sebagai tersangka merupakan upaya pengkambing hitaman
dari dalang sebenarnya yang seharusnya bertanggungjawab atas tragedi ini.
Masa aksi membawah beberapa
poster yakni Negara bertanggung jawab melalui menteri dalam negeri segera mencopot
bupati Kabupaten Nabire “Isaias Douw
sebagai kepala pemerintahan setempat, karena selama 40 hari beliau berdiam diri
di sana.
Seharusnya beliaulah bisa memberikan rasa
keadilan untuk mengungkap pelaku tragedi
ini. Dia saksi mata sendiri maka kami tetap menuntut mengungkap pelakunya.
Selain itu pula, dalam pernyataan
sikap (SUP) Bogor, menuntut dan mendesak
kapolda Papua Tito Karnavian dan Kepala Kapolsek Nabire segera di copot dari
jabatannya. Kedua pejabat publik ini juga menyelewenngkan sebagai tugas negara.
Tidak mengamankan keamanan dengan baik Pertina Nabire.
Sala–satu orasi politik dalam aksi lilin kemanusiaan ini yakni
“nyawa manusia tidak bisa di beli dengan uang, yang sekedar hanya keinginan
perut saja. Katanya “ tragedi ini diakhiri dengan kompensasi bagi para keluarga
korban yang meninggal.
Bukanlah mengakhiri masalah
dengan cara kompensasi. Cara ini cara primitif sekali. Ini negara demokrasi,
bukan lagi zaman orde lama di republik ini. Kini kehidupan rakyat dalam
lingkaran undang- undang/hukum. Siapapun dia yang bersalah di hukum sesuai
undang-undang berlakunya. Semoga keadilan tetap adil, adanya.
Aksi berlangsung selama dua jam
18.00-20.00 malam,waktu Bogor. Mengakhiri aksi dengan doa bersama lalu
membubarkan masa dengan aman dan damai, tidak mengganggu aktivitas jalan raya.
Geitogo Gobai
Posting Komentar