
Pantauan kami, hari pertama di isi dengan materi. Beberapa materi di berikan yakni,Propil ikatan, materi adaptasi, materi kepemimpinan dan materi kebersamaan. Pembawah materi yakni kakak senior yang suda lama menimba ilmu di kota study setempat. Membagikan atau menceritakan pengalaman hidup di tanah rantau ini.
Disini kota study kami melalui ikatan yang telah ada ini kami menerima menjadi satu keluarga besar. Tidak memandang dari famisme,keluargaisme. Tidak ada kata musu di antara kita, contohnya tidak ada orang Nabire, tidak ada orang Paniai, tidak ada orang Deiyai, tidak ada orang Dogiyai. Inilah pelajaran berharga bagi kami yang baru tergabung dan awal kita bersatu di tanah rantau. (tutur sala - satu anggota peserta).
Para perserta bukan saja dari empat kabupaten yang terangkul dalam IPMANAPANDODE tetapi 4 orang peserta bukan dari asli Kabupaten Induk IPMANAPANDODE. Paguyuban ini tidak ada tujuan untuk membeda - bedakan sesama orang Papua. Tahun - tahun sebelumnya banyak anggota tergabung dalam ikatan IPMANAPANDODE mereka anggotanya. Pada saat penerimaan anggota baru dibebaskan kepada siapa pun yang ingin bergabungnya. Setelah di sahkan menjadi anggota tetap ingin bergabung atau tidak tergantung orangnya. Tidak di paksakan oleh badan pengurus maupun semua anggota tetap, tujuan yang terpenting adalah kami datang dari dunia timur Papua.
Hari terakhir di tutupi dengan makan bersama dalam bentuk khas budaya pegunungan Papua. Makan bersama yakni ciri khas yang berbeda dalam bentuk masak maupun santapnya. Dalam acara ini juga panitia penerima anggota baru menyiapkan berbagai cara keunikan masakan. Sala- satunya yakni masakan barapen. Makanan barapen adalah makanan 4 sehat lima sempurna khas orang gunung Papua. Kehadiran momen tertentu, seperti hari besar, pesta panen raya, dll.
Dalam wawancaranya dengan sala - satu anggota badan panitia mengatakan kami melakukan ini adalah melestarikan khas budaya kami, harga diri kami, identitas kami. Seandainya kami di tinggalkan maka kami bukan lagi sebagai orang asli Pengunungan Papua. Selain itu, untuk memutuskan rasa kerinduan kepada orang tua kami di Papua. Simbol menjadi dewasa dalam untuk belajar mandiri. Menghadirkan kampung halaman, rumah kami di tanah rantau. Dengan tujuan kami tetap befokus pada pendidikannya.
Sala - seorang senior dalam diskusi mengatakan tahun demi tahun suda ada perkembangan. Selama 4 tahun berlangsung tidak seperti malam keakraban kali pada tahun ini. Lalu kami melaksanakan kegiatan penerimaan secara sederhana yakni siang keakraban (SIKRAB) saja. Dia menjelaskan lebih detail lagi penerimaan anggota baru tahun sebelumya.
Selamat bergabung 12 anggota baru di ikatan paguyuban IPMANAPANDODE. Semoga kekompakan tetap terjaga.
Oleh : Gobai Marinus,
Posting Komentar
Click to see the code!
To insert emoticon you must added at least one space before the code.